Senin, 28 Maret 2011

gak ada kata terlambat buat ungkapin cinta

Seorang pemenang itu merasakan kemenangannya bukan ketika ia sedang mendapatkan penghargaan, melainkan ketika seseorang sedang berjuang untuk mendapatkannya.

Di sebuah sekolah ternama di Jakarta.
Nanda Mutiara Anjani ( atau Anjani ) terdaftar sebagai siswi yang pintar dan berprestasi.

“Jan !!! di panggil bu Tita tuh di ruangannya “ ( seru salsa, teman satu kelasnya )
“oH, iya thx ya sa infonya ”
Anjani pun menemui Bu Tita ! “ Took….Tok tok…. ”
“permisi, selamat pagi bu, ibu memanggil saya? “
“iya, pagi!! Masuk Jan”
“ sini duduk Jan, ibu mau bicara sama kamu !”

Jani pun duduk dengan banyak tanda Tanya di kepalanya ?????????
kenapa bu Tita memanggilnya !?!
suasana mulai menjadi hangat ketika bu Tita mulai berbicara

“ Jan, selamat ya”
“selamat ? selamat untuk apa Bu ?”
''Selamat karena kamu mendapat Beasiswa di PRANCIS ”
“ akh ibu bercanda nih, ibu mau bikin ge’er saya saja”
“ibu gak bercanda Jan, ibu dapat telfon langsung dari Universitasnya ”

jadi kamu siap-siap untuk semuanya, kamu sudah lolos dalam salah satu Universitas terbaik dengan jurusan yang kamu mau yaitu ARSITEKTUR . kamu jangan sia-siakan kesempatan ini, karena kamu tidak akan mendapatkan kesempatan kedua kalau kamu tidak lulus UAN,, kuatkan mental kamu dalam menghadapi UAN.

“ dengan mata yang berkaca –kaca dan senyum yang mengembang, Jani ingin sekali berteriak WELCOME PARIS…………”

Keluar dari ruangan Bu Tita , Jani tersenyum mengembang seperti gak ada raut kesediahan di wajahnya.hingga akhirnya gak sengaja bertabrakan dengan Andra

“brukk….!! aW, aduh !!! ” ( seru Jani )
“sory Jan gua lagi asik baca komik ”
“Gpp, ndra ! gua juga yang salah gak liat”
“oia ndra gmana nih rencana ke depan setelah lulus nanti (sambil berbasa-basi), jadinya mau masuk mana? , 
kalo gua tebak si lu pasti ngambil jurusan arsitek secara lu kan jago gambar”
“ hehehe…. , tau aj lu Jan, iya ni gua lagi ikutan beasiswa mandiri ke prancis, mudah-mudahan si gua dapet di situ, impian gua banget lulus sebagai arsitektur di universitas itu, tapi gua pesimis, masalahnya universitas itu Cuma ngasi satu orang beasiswa buat satu jurusan ”

“Jani pun kaget ,karena universitsnya yang di maksud oleh Andra itu adalah universitas yang telah menerimanya sebagai mahasiswi, perasaannya semakin tidak menentu karena ternyata beasiswa itu diperuntukan oleh satu orang”

“oia trus lu gmana? Bukannya cita-cita lu juga pengen jadi arsitek ya, mau daftar mana Jan ?”
“ ohH….. iya gua duluan ya, sory bgt gua ada kelas sekarang” (mengalihkan pembicaraan)
“yaudah sana , belajar yang bener, semangat bentar lagi kita Ujian!!”

“oke thx,” ( ndra sebenarnya gua tuh bingung sama apa yang gua mau jawab dari pertanyaan lu, masa iya gua jawab ‘ ndra gua yang dapet beasiswa itu ’ , gua takut lu kecewa, karena lu ga bisa dapet beasiswa itu !!)
Waktu yang di tunggu-tunggu pun tiba yaitu UJIAN AKHIR NASIONAL , semua orang sibuk dan harap-harap cemas baik siswa siswi kelas tiga sebagai pesertanya , juga para guru , kepala sekolah, hingga orang tuanya ikut merasakan ketegangan itu.

”Jan ! jangan lupa sebelum mengerjakan soal berdoa terlebih dahulu”
“Iya, mah…… , “Jani minta doa restunya ya, semoga Jani bisa mengerjakan soal-soal itu.
“Iya mamah pasti doain kamu Jan”, ( papa Jani tersenyum melihat anaknya meminta doa restu kepada orang yang telah mengandung dan melahirkannya )
Dan tak lupa Jani pun meminta doa restu kepada papanya

DI MOHON TENANG KARENA SEDANG ADA UJIAN !!!!!
Ketika memasuki gerbang sekolah telah terpampang tulisan seperti itu, perasaan Jani sedikit gugup , tetapi Jani harus optimis , karena beasiswa yang di depan mata sudah menanti.
Semua diawali dari sini, dari hari ini sampai empat hari kedepan untuk mewujudkan beasiswa itu benar-benar nyata. Kalau ini gagal berarti gagal semuanya. Dan itu gak boleh terjadi ( dalam hati Jani berkata).

Hari pertama, hari kedua, hari ketiga, dan sampai di hari ke empat, hari yang terakhir Jani selesai menjalankan ujian Nasionalnya. Dan di ikuti ujian praktek untuk hari-hari berikutnya, sebulan kemudian waktunya pengumuman lulus-lulusan ,

Kriiiiingggggg!!!!!!! (alarm berbunyi,,,, Jani sengaja bangun pagi-pagi untuk lari pagi dan memang semalaman iya gelisah memikirkan hasil ujiannya)
 Jam di tanganya menunjukan pukul 06.30,, ia pun menuju rumah untuk bersiap-siap pergi ke sekolah,

“Jan,, cepet mandi, sarapan , terus kamu ke sekolah,, mamah antar ya,, mamah penasaran udah gak sabar liat hasil ujian kamu”
“Gak usah mah,, aku aja yang ke sekolah,,, mamah di rumah aja,,”,
“tapi mamah udah penasaran Jan”
“Yaudahlah Jan biar aja mamah kamu ikut,, (samber papah)”
“Yaudah deh aku siap-siap dulu”

Pukul 09.00 tepat Jani dan mamah sampai di sekolah
“Jan mamah mau ketemu Bu Tita dulu yah,,”
“iya mah!!”

UNTUK PARA SISWA DAN SISWI DI MOHON UNTUK BERBARIS DI TENGAH LAPANGAN (perintah Pak Doni sebagai wakil kepala sekolah)
Semua anak yang berbaris di tengah lapangan pun merasa khawatir , deg-degkan, tegang, perasaan yang campur aduk menjadi satu , membuat muka mereka sedikit pucat, tetapi ketika Pak Burhan (kepala sekolah) mengumumkan bahwa siswa siswinya LULUS semua , mereka serentak berteriak
Arrrggggggkkkkhhhhh……….
Horoorreeeeeeeeeeeeee
Hahhhhhhaaaaaa……

Mereka sangat bersyukur atas semua pengorbanan mereka selama tiga tahun bersekolah, menjadi bagian dari siswa dan siswi sekolah, menggunakan seragam putih-abu. Semua kenangan-kenang yang ada di sma akan di bawa ke jenjang yang lebih tinggi.


“Jan, selamat ya udah lulus,”,
“Iya . makasi ya ndra, selamat juga lu lulus yang terbaik,, dari satu angkatan kita.”
“Akh lu bisa aja Jan,, oia lu ikut graduasi kan”
“Iya dong , pastinya gua gak mau ketinggalan masa-masa terakhir bareng”
“Oke siip deh kalo gitu, emh masalahnya ada yang mau gua omongin sama lu”
“Emang lu mau ngomong apa ndra , ngomong aja sekarang”
“Akh nanti aja,,,, biar seru,, biar lu penasaran”
“Akh sial, bisa aja lu bikin gw penasaran”
(dalam hati Jani, ndra lu mau ngomong apa si sama gua, kalo lu tau gw masuk univ yang lu mau, mungkin lu gak mau ngomong sama gua) .
“Owh yaudah gw duluan yah, nyokap ada di ruanagn Bu Tita”
“owh iya, sampe ketemu di graduasi ya Jan ”
OK !!
Pintu ruangan Bu tita gak tertutup,, jadi langsung masuk dan menemui mamah yang sedang berbincang dengan Bu Tita,
“ Jan selamat ya, (seru bu Tita)”
Iya bu makasi
Nanti kalau udah di prancis jangan nakal-nakal belajar yang bener, cepet lulus jangan lupa sama guru-guru di sini
Oia bu, pastinya kok itu

Bu Tita seorang wali kelas dan guru BP yang sangat dekat dengan Jani merasa senang akan anak didiknya yang sukses mendapatkan beasiswa tersebut., tetapi Jani merasa janggal melihat Bu Tita yang sibuk dengan berkas-berkasnya di atas meja padahal sedang ada mamah,. Dan tidak berapa lama mereka (Jani dan mamah) pergi pamitan meninggalkan ruangan bu Tita.
(di dalam mobil)

“Mah, mah tadi mamah ngomong apa aja sama Bu Tita”
“Owh tadi mamah ngurus surat-surat sementara untuk pendaftaran kuliah kamu,, tiga hari lagi kita berangkat ke Prancis”
“Hah…. (terkejut dengan tatapan yang kosong,), kenapa cepet baget mah,, seminggu lagi kan aku ada graduasi, masa aku gak ikut si”.
“Iya mamah juga tau kok, makanya semalam tuh sebenarnya Bu Tita udah telfn mamah udah ngasi tau tentang kelulusan kamu, mamah sama papah udah tau kamu lulus, bahkan ka Ryan juga udah mamah kasi tau bahwa kamu akan cepat nyusul ka Ryan di sana”.

(tertunduk, diam, dan bingung mau marah atau engga, kenapa mamah gak kasi tau aku, aku dah janji sama Andra untuk datang ke acara graduasi , aku dah kecewain Andra dua kali, pertama tenteng universitas, kedua acara graduasi, bahkan sebenarnya kalau aku boleh jujur aku menyimpan perasaan sama dia yang belum pernah aku ceritakan ke sahabat-sahabat ku, Cuma aku yang tau perasaan ku ke Andra)

Tiga hari setelah pengumuman kelulusan, dan waktunya Anjani meninggalkan rumah dalam waktu beberapa tahun ke depan,untuk mengejar cita-citanya, tanpa berpamitan dengan Andra dan sahabat-sahabatnya, karena merasa tidak sanggup untuk bertemu dengan mereka, Jani hanya menelfon Bu Tita dan berpaitan lewat letfon karena tidak sempat datang ke sekolah.

( obrolan singkat di telfon)
“Bu, Jani minta maaf ya jani gak sempet pamitan sama ibu dan guru-guru yang lain, salam jani untuk guru-guru dan teman-teman di sekolah ”
“iya Jan, Jani jaga diri baik-baik yah di sana, jangan nakal, Jani harus bikin bangga orang tua, keluarga, guru-guru dan teman-teman Jani, nanti salam Jani ibu sampaikan ke guru-guru dan teman-teman Jani”
Hari Graduasi itu pun tiba,, acara itu di adakan di gedung pertemuan sekolah,,
“Dian, Dira, Abel, yang menunggu Jani lama di lobbi gedung, akhirnya masuk juga ”
“hey, Jani mana ?” kata Andra !!
“aduh gw juga gak tau nih ndra, dari semalem gw smsan atau telponan sama dia, tadi pagi gw hubungin juga gak bisa, kemana ya tuh anak” kata Dira
“Gw gak sms atau telfon si, Tapi semalam gw masi YMan kok sama dia,, dan gw gak bahas acara ini juga sama dia”. Samber Dian
Nah kalo lo Bel, lo kapan terkhir sms atau telfon dia. Kata Dira !!!
“tiga hari yang lau, din YM juga, katanya no nya lagi bermasalah, trus dia minta maaf kalo dia gak bisa di hubungin”
Raut muka Andra yang tadinya berseri-seri berubah drastic, seperti ingin cepat-cepat menyelesaikan acara ini.

Acara pun mulai, setelah di buka oleh persembahan dari adik-adik kelas, kini saatnya Pak Burhan sebagai kepala sekolah memberikan pidatonya.
“asallamualaiku wr.wb , selamat pagi, para dewan guru, staff sekolah, murid-murid dan para wali murid .”
Saya sebagai kepala sekolah di sini sangat bangga pada anak-anak didik saya yang telah lulus ujian, atas kerja kerasnya selama tiga tahun di sekolah ini,dan tidak lupa ini juga berkat guru-guru pengajar maupun wali kelas. Saya mengucapkan selamat kepada para murid yang lulus sangat memuaskan khususnya saya bangga sama ANDRA GEOVANI SAPUTRA dari kelas 12 IPA 1 karena lulus dengan nilai yang paling baik di antara teman-temannya.
(sorak-sorak, teriakan, dan tepuk tangan pun membanjiri gedung pertemuan)
Dan tidak hanya Andra siswa kelas 12 IPA 1 yang mengharumkan nama sekolah, NANDA MUTIARA ANJANI pun mengharumkan nama sekolah, karena telah di terima di salah satu UNIVERSITAS terbaik di PRANCIS dengan jurusan Asitek
(“hah ? Jani !!! Dian, Dira, Abel terkejut ketika pak Burhan berbicara bahwa Jani di terima di salah satu UNIVERSITAS terbaik di PRANCIS dengan jurusan Arsitek”, mereka bukan tidak percaya kalau Jani bisa masuk UNIV itu, tapi yang mereka gak percaya itu Jani gak pernah cerita tentang hal ini. Dian, Dira, Abel merasakan kekecawaan yang sama terhadap sahabatnya itu)
Andra pun terlihat menatap ke depen dengan tatapan kosong . dan yang ada di pikiran Andra adalah campur aduk , ternyata Jani mengecewakan perasaan Andra,karena ketidak jujurannya. padahal UNIV yang di dapat Jani itu UNIV impian Andra dan hari itu sebenarnya Andra ingin mengungkapkan perasaannya terhadap Jani, yang sudah lama terpendam di hatinya
Acara pun selesai, berasa lama untuk Andra, dan ketiga sahabat Anjani di dalam gedung pertemuan itu. Dan Andra pun langsung bergegas keluar dan meninggalkan gedung itu menuju rumah Jani demi mendapatkan informasi yang sebenarnya.
Sasamapinya di depan gerbang rumah Jani, seorang pekerja rumah tangga di rumah Jani yang biasa di panggil mba Nah membuka kan gerbang dan langsung berucap “pasti ini yang namanya mas Andra yah ?,” “kata Andra! kok tau si mba ?!!” kata mba Jani sebelum pergi, kalau kemeungkinan hari ini tiga sahabat mba Jani atau mas Andra akan datang ke rumah ”... kemudian Andra di suru masuk ke dalam rumah dan di buatkan minum, “oia mas Andra, ada titipan surat buat mas andra sebelum mba Jani pergi, dan dia bilang minta maaf gak sempat bilang langsung” dan setelah berbicara sedikit dengan mba Nah, Andra pun meninggalkan rumah Jani dengan perasaan yang sedikit lega karena mendapatkan sedikit penjelasan dari mba Nah dan sebuah surat yang belum sempet di baca olehnya, walaupu kekecewaan itu masih ada .

Isi surat
Hey,,
ANDRA GEOVANI SAPUTRA, kalo lo baca surat dari gw mungkin gw udah ada di Prancis. emh Pasti yang ada di pikiran lo sekarang itu sebel, benci, dan sejenisnya, ya kan ?, maaf ya Ndra gw ngecewain lo, gw gak jawab waktu lo Tanya gw mau masuk univ mana?, gw bingung ndra mau jawabnya, masa iya gua jawab ‘ ndra gua yang dapet beasiswa itu , gua takut lu kecewa, dan pasti lo kecewa banget sama gw.karena lu ga bisa dapet beasiswa itu,,, gw emang curang Ndra , karena yang ngedaftarin beasiswa itu orang tua gw yang di bantu sama bu Tita, tanpa sepengetahuan gw mereka mengirim berkas-berkas nialai gw, dan pada waktu nilai gw lolos dalam seleksi dan harus seleksi ujian tertulis gw baru tau kalo gw di daftarin di univ itu.
Gw yakin ndra walaupun lo gak masuk univ di sini lo pasti bisa ambil jurusan arsitek yang ada di Indonesia yang gak kalah bagusnya,, jangan patah semangat ndra , harus bisa buktiin, dimanapunn kita belajar kalau kita memang sungguh-sungguh untuk belajar pasti kita akan sukses kok!!. Dan suatu saat nanti gw mau bangun suatu taman yang indah dengan goresan-goresan gambar kita
Oia waktu itu lo bilang kalau lo itu mau ngomong sesuatu sama gw ndra, emh gw cerita sama Dian, Dira, Abel dan mereka bilang kalau lo itu suka saka sama gw yah ??? dan di acara graduasi itu sebenernya lo mau ungkapin perasaan lo ke gw. heehhe, terlalu percaya diri ya gw bilang gituh ke lo, tapi terselah lah, jujur ndra waktu sahabat-sahabat gw bilang kalau lo ternyata suka sama gw, hati gw tuh bilang kalau ternyata perasaan gw tuh gak bertepuk sebelah tangan. Gw suka , sayang , mengagumi, mencintai sosok lelaki seperti lo, kepribadian yang sederhana, pintar, baik, menghormati perempuan, gak sombong, dan humoris. Dari awal pertemuan kita kelas satu, tiga tahun lalu gw udah menyukai sosok seperti lo, dan lo adalah semangat gw di sekolah. Dan sahabat-sahabat gw bilang kalau lo sayang sama gw tuh bukan tanpa alasan , lo inget gak kalo lo pernah menyelipkan surat yang isinya tuh sebenernya lo tuh udah ngungkapin perasaan lo ke gw dari kelas dua, di salah satu buku gw, dan buku itu tuh di pinjem Abel, dia tau semuanya dan dia fikir itu iseng, karena lo sekelas sama Abel waktu kelas dua, pasti lo gak sadar deh kalo sebenernya dia suka menanyakan sosok gw sama lo, dan Abel suka memperhatikan gerak-gerik lo kalau deket gw.(detective Abel :D) tapi surat itu masih di sipan Abel, waktu gw cerita lo mau ngomong sama gw, Abel ngasi surat itu ke gw dan menceritakan semunya ternyata, Dian dan Dira juga gak tau,makasi ya lo dah mau mengenal sosok gw selama tiga tahun
ALL THE BEST FOR YOU ANDRA

“ketika selesai membaca, semangat Andra pun tumbuh kembali, ia bisa menguasai perasaan yang ada di hatinya, Andra melanjutkan dengan mulai mendaftar ke perguruan tinggi negeri, tetapi takdir berkata beda, andra keterima di suatu universitas di Singapore dengan jurusan bussines managemen , ia mengambil jurusan itu karena ingin melanjutkan bisnis orang tuanya, Andra dan Jani tidak pernah putus berkomunikasi sampai mereka lulus dan kembali ke Indonesia, pekerjaan pertama Jani di Indonesia adalah membuat gambar suatu gedung baru milik perusahaan Andra, padahal dulu Jani ingin sekali membuat suatu taman yang gambarannya itu dari ide Jani dan Andra, tetapi kebersamaan mereka tetap terjaga hingga saat ini ”