Akuntansi
Komparatif
Akuntansi komparatif adalah akuntansi
untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar Negara yang
berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan
pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Pengertian lain Akuntansi
Internasional menurut Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18) mendefinisikan
akuntansi internasional sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara,
pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan
harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia.
Standar
akuntansi
Standar akuntansi dapat dikatakan
sebagai pedoman umum penyusunan laporan keuangan yang merupakan pernyataan
resmi tentang masalah akuntansi tertentu yang dikeluarkan oleh badan berwenang
dan berlaku dalam lingkungan tertentu.
Standar akuntansi biasanya terdiri
dari:
(1) deskripsi tentang masalah yang
dihadapi
(2) diskusi logis atau cara memecahkan
masalah
(3) terkait dengan keputusan/ teori
diajukan suatu solusi
Menurut
Twedie, standar akuntansi dihasilkan dari lima interaksi, yaitu:
(1) peristiwa ekonomi
(1) peristiwa ekonomi
(2)
kepentingan pribadi
(3)
penyebaran ide-ide
(4)
perjalanan sejarah
(5)
pengaruh internasional
Standar
akuntansi menurut Edey (1977) dibagi menjadi empat tipe, yaitu:
1.
akuntan harus memberitahukan kepada
user tentang apa yang mereka kerjakan dengan cara mengungkapkan metode dan
asumsi (kebijakan akuntansi) yang di anut.
2.
membantu pencapaian beberapa keseraaman
penyajian tentang pernyataan akuntansi tertentu.
3.
menghendaki pengungkapan hal-hal khusus
yang mempengaruhi pertimbangan user.
4.
menghendaki keputusan
implisit/eksplisit yang harus di buat tentang penilaian aktiva dan penentuan
laba yang disetujui.
Menurut
Prof. Haim Falk menjelaskan ada empat keuntungan menggunakan standar akuntansi
internasional:
·
Berkenaan dengan
rekonsiliasikepentingan – kepentingan khusus dari manajer manajer yang
bertanggung jawab bagi pelaporan keuangan dan kebutuhan pemakai informasi
keuangan
·
Keterbatasan kapasitas penerima informasi
keuangan ntuk menginterplasikan informasi semacam itu secara tepat
·
Kredibiltas keseluruhan proses pelaporan
keuangan dan profesi akuntansi yang mendukungnya
·
Adanya daya banding informasi keuangan
yang diungkapkan adalah argument yang berkaitan dengan point diatas
PENENTUAN
STANDAR AKUNTANSI
Tujuan
dalam penentuan Standar
Penentuan
standar merupakan pilihan sosial sehingga suatu standara mungkin bermanfaat
bagi pihak tertentu dan merugikan pihak lain. Kebanyakan isu-isu yang berkaitan
dengan akunyansi secara politik bersifat sensitif yang disebabkan:
1.
kebutuhan terhadap standar akuntansi
muncul bila terdapat pertentangan
2.
informasi akuntansi dapat mempengaruhi
tingkat kemakmuran penggunaannya
Dalam menentukan standar ada dua pendekatan, yaitu:
1.
Rrepresentative Faithfulness,
pendekatan ini menghendaki pelaporan
yang bersifat netral dan penyajian wajar laporan keuangan melalui proses
penentuan standar. Pendekatan ini menyamakan akuntansi dengan proses pemetaan
dimana peta harus dibuat akurat dengan menggambarkan keadaan keuangan perusahaan
secara wajar.
2.
Economic Consequences,
pendekatan ini menghendaki asopsi
standar yang memiliki konsekwensi ekonomi menguntungkan. Pendekatan ini
cenderung mengarah penentuan standar yang meemiliki pengaruh positif.
Proses penentuan standar
Biasanya
proses penentuan standar dilakukan melalui proses terbuka (due-procees). FASB
sebagai contoh dalam proses ini mengikuti prosedur sebagai berikut:
1.
Identifikasi masalah dari masalah yang
muncul di catat dalam agendanya.
2. Penunjukkan
group yang anggotanya terdiri dari masyarakat akuntansi dan bisnis.
3. Discussion Memrorandum (DM) di sebarkan
kepublik untuk di evaluasi selama satu periode paling lambat 60 hari.
4. Dengan
pendapat dilakukan untuk membahas keunggulan dan kelemahan berbagai alternatif
yang diajukan FASB
5. Atas
berbagai komnentar yang diterima, FASB mengeluarkan ‘exposure draft” (ED)
mengenai standaar akuntansi yang diajukan. ED menentukan posisi yang pasti dari
FASB tentang masalah yang dibahas.
6. ED
disebar luaskan ke masyarakat untuk di evaluasi paling lambat 30 hari
7. Dengan pendapat untuk membahas kelemahan dan
kebaikan berbagai alternatif yang diajukan FASB
8. Atas
dasar berbagai komentar yang diterima, maka FASB mengambil langkah sebagai
berikut:
a.
mengadopsi standar tersebut sebagai
pernyataan rtesmi
b.
mengajukan revisi terhadap standar yang
diusulkan melalui prosedur “due process”.
c.
Menunda pengeluaran standar dan
menyimpan masalah dalan agenda
d.
Tidak mengeluarkan standar dan
menghapus isu dari agenda
Sebab
Praktek akuntansi berbeda dengan standar
Standar
akuntansi merupakan hasil penetapan standar. Tetapi dalam praktiknya berbeda
dari yang ditentukan oleh standar. Ada empat alasan yang menjelaskan hal
tersebut, antara lain:
1.
di kebanyakan negara hukuman atas
ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi resmi cenderung lemah dan tidak
efektif
2.
secara sukarela perusahaan boleh
melaporkan infomasi lebih banyak daripada yang diharuskan
3.
beberapa Negara memperbolehkan
perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan melakukannya operasi
dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasil
4.
di beberapa Negara standar hanya
berlaku untuk laporan keuangan perusahaan secara tersendiri, dan bukan untuk
laporan konsolidasi.
Sistem Akuntansi Di Negara-negara Maju
1.
Perancis
Perancis merupakan pendukung utama
penyeragaman akuntansi nasional di dunia. Kementrian Ekonomi Nasional
menyetujui Plan Comptale General ( kode akuntansi nasional ) resmi yang pertama
pada bulan September 1947. Pada Tahun 1986, renana tersebut diperluas untuk
melaksanakan ketentuan dalam Direktif Ketujuh UE terhadap laporan keuangan
konsolidasi dan revisi lebih lanjut pada tahun 1999. Plan Comptable General
berisi :
1.
tujuan dan prinsip akuntansi seta
pelaporan keuangan
2.
definisi aktiva, kewajiban, ekuitas
pemegang saham, pendapatan dan beban
3.
atauran pengakuan dan penilaian
4.
daftar akun standar, ketentuan mengenai
penggunaannya, dan ketentuan tata buku lainnya
5.
contoh laporan keuangan dan aturan
penyajiannya2
6.
Ciri
khusus akuntansi di Perancis adalah
terdapatnya dikotomi antara laporan keuangan perusahaan secara tersendiri
dengan laporan keuangan kelompok usaha yang dikonsolidasikan. Meskipun
akun-akun perusahaan secara tersendiri harus memenuhi ketentuan pelaporan
wajib, hukum memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti Standar
Pelaporan Keuangan internasional.
Pelaporan
Keuangan Perusahaan Prancis harus melaporkan berikut ini :
v Neraca
v
Laporan laba rugi
v Catatan
atas laporan keuang
v
Laporan direktur
v Laporan
auditor
Ciri
utama pelaporan di Perancis adalah ketentuan mengenai pengungkapan catatan kaki
yang ekstensif dan detail yang meliputi hal-hal berikut :
1.
Penjelasan mengenai aturan pengukuran
yang diberlakukan
2. Perlakuan
akuntansi untuk pos-pos dalam mata uang asing
3. Laporan
perubahan aktiva tetap dan depresiasi
4.
Detail provisi
5. Detail
revaluasi yang dilakukan
6. Analisis
piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo
7.
Daftar anak perusahaan dan kepemilikan saham
8. Jumlah
komitmen pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya
9. Detail
pengaruh pajak terhadap laporan keuangan
10. Rata-rata
jumlah karyawan sesuai golongan
11. Analisis
pendapatan menurut aktivitas dan geografis
Pengukuran
akuntansi
Akuntansi di Perancis memiliki
karakteristik ganda : Perusahaan secara tersendiri harus mematuhi paraturan
yang tetap, sedangkan kelompok usaha konsolidasi memiliki fleksibilitas lebih
besar. Akuntansi untuk perusahaan secara individual merupakan dasar hukum untuk
membagikan dividen dan menghitung pendapatan kena pajak.
Metode pembelian (purchase method)
umumnya digunakan untuk mencatat penggabungan usaha, namum metode penyatuan
kepemilikan (pooling method) dapat digunakan dalam beberapa kondisi. Muhibah
(goodwill) umumnya dikapitalisasi dan diamortisasi terhadap laba, namun tidak
ditentukan berapa lama periode amortisasi yang maksimum. Goodwill tidak perlu
diuji untuk penurunan nilai . Konsolidasi proporsional digunakan untuk usaha
patungan dan metode ekuitas digunakan untuk mencatat investasi pada perusahaan
yang tidak dikonsolidasikan, yang dapat dipengaruhi secara signifikan. Praktik
translasi mata uang asing sama dengan IAS 21. Aktiva dan kewajiban anak
perusahan yang berdiri sendiri ditranslasikan dengan menggunakam metode kurs
penutupan (akhir tahun) dan perbedaan translasi dimasukan ke dalam
ekuitas.
2.
Jerman
Pada awal tahun 1970-an, uni Eropa (UE)
mulai mengeluarkan direktif harmonisasi, yang harus diadopsi oleh negara-negara
anggotanya ke dalam hukum nasional. Direktif Uni Eropa yang keempat, ketujuh,
kedelapan seluruhnya masuk kedalam hukum Jerman melalui Undang-undang Akuntansi
Komprehensif yang diberlakukan pada tanggal 19 Desember 1985
Karakteristik fundamental ketiga dari
Akuntansi di Jerman adalah ketergantungannya terhadap anggaran dasar dan keputusan
pengadilan. Selain kedua hal itu tidak ada yang memiliki status mengikat atau
berwenang. Untuk memahami akuntansi di Jerman, seseorang harus mmerhatikan HGB
dan kerangka hukum kasus yang terkait.
Regulasi
dan Penegakan Aturan Akuntansi
Sebelum tahun 1998, Jerman tidak
memiliki fungsi penetapan standar akuntansi keuangan sebagaimana yang dipahami
di negara-negara berbahasa Inggris. Undang –undang tentang pengendalian dan
transparansi tahun 1998 memperkenalkan keharusan untuk mengakui badan swasta yang
menetapkan standar nasional untuk memenuhi tujuan berikut :
1.
Mengembangkan rekomendasi atas
penerapan standar akuntansi dalam laporan keuangan konsolidasi
2.
Memberikan
nasihat kepada Kementrian Kehakiman atas legislasi akuntansi yang baru
3.
Mewakili Jerman dalam organisasi
akuntansi internasional, Seperti IASB
Pelaporan
Keuangan
Undang
– Undang Akuntansi tahun 1985 secara khusus menentukan isi dan bentuk laporan
keuangan yang meliputi :
1.
Neraca
2.
Laporan laba rugi
3.
Catatan atas laporan keuangan
4.
Laporan
manajemen
5.
Laporan
auditor
Pengukuran
Akuntansi
GAS lebih ketat bila dibandingkan
dengan HGB dalam hal laporan keuangan konsolidasi, menurt GAS 4, metode
revaluasi harus digunakan, sedangkan aktiva dan kewajiban yang diperoleh dalam
penggabungan usaha harus direvaluasi menjadi nilai wajar dan kelebihan yang
tersisa dialokasikan menjadi goodwill. Goodwill diamortisasi selama masa tidak
lebih dari 20 tahun dan diuji untuk penurunan nilai tiap tahunnya.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya,
perusahaan – perusahaan Jerman sekarang dapat memilih untuk menyusun laporan
keuangan konsolidasi sesuai dengan aturan Jerman sebagaimana dijelaskan di
atas, standar akuntansi internasional, atau GAAP AS. Ketiga pilihan tersebut
dapat ditemukan dalam praktik dan para pembaca laporan keuangan Jerman harus
berhati-hati untuk mencari tahu standar akuntansi manakah yang digunakan.
3.
Belanda
Akuntansi di Belanda memiliki beberapa
paradoks yang menarik. Belanda memiliki ketentuan akuntansi dan pelaporan
keuangan yang relatif permisif, tetapi standar praktik profesiona yang sangat
tinggi. Belanda merupakan negara hukum kode, namun akuntansinya berorientasi
pada penyajian wajar. Pelaporan keuangan dan akuntansi pajak merupakan dua
aktivitas terpisah.
Akuntansi Belanda bersedia untuk mempertimbangkan
ide-ide dari luar. Belanda merupakan salah satu pendukung pertama atas standar
internasional untuk akuntansi dan pelaporan keuangan, dan pernyataan IASB
menerima perhatian besar dalam menentukan praktik yang dapat diterima.
Regulasi
dan Penegakan Aturan Akuntansi
Regulasi di Belanda tetap liberal sehingga tahun 1970 ketika Undang-undang
Laporan Keuangan Tahunan diberlakukan, Undang-undang tahun 1970 memperkenalkan
audit wajib. Undang-undang tersebut juga mendorong pembentukan kelompok Studi
Akuntansi Tiga Pihak (Tripaartif) (yang digantikan oleh Dewan Pelaporan Tahunan
pada Tahun 1981)
Dewan pelaporan Tahunan mengeluarkan tuntunan terhadap prinsip akuntansi yang
dapat diterima (bukan diterima) secara umum, Dewan tersebut memiliki anggota
berasal dari tiga kelompok yang berbeda :
1.
Penyusunan laporan keuangan
(perusahaan)
2.
Pengguna
laporan keuangan (perwakilan serikat buruh dan analis keuangan)
3.
Auditor laporan keuangan (institut
Akuntansi Terdaftar Belanda atau NivRA)
Pelaporan
Keuangan
Kualitas
pelaporan keuangan Belanda sangat seragam, laporan keuangan wajib harus disusun
dalam bahasa Belanda, namun dalam bahasa Inggris, Perancis, dan Jerman dapat
diterima. Laporan Keuangan harus memuat hal-hal berikut :
1.
Neraca
2.
Laporan Laba Rugi
3.
Catatan-catatan
4.
Laporan
Direksi
5.
Informasi
lain yang direkomendasikan
Pengukuran
Akuntansi
Metode yang digunakan adalah metode pembelian, goodwill merupakan perbedaan
antara biaya akusisi dengan nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dibeli.
Fleksibilitas Belanda dalam pengukuran akuntansi dapat terlihat dengan
diperbolehkannya penggunaan nilai kini untuk aktiva berwujud seperti persediaan
dan aktiva yang disusutkan. Karena perusahaan – perusahaan Belanda Memiliki
Flesibilitas dalam menerapkan aturan pengukuran, dapat diduga bahwa terdapat
kesempatan untuk melakukan perataan laba. Pos –pos tertentu dapat mengabaikan
laporan laba rugi dan langsung disesuaikan terhadap cadangan dalam ekuitas
pemegang saham. Hal ini antara lain :
1.
Kerugian akibat bencana yang tidak
mungkin atau tidak umum untuk diasuransikan
2.
Kerugian akibat nasionalisasi atau
sejenis penyitaan lainnya
3.
Onsekuensi akibat restrukturisasi
keuangan
4.
Inggris
Warisan Inggris bagi dunia sangat penting. Inggris merupakan negara pertama di
dunia yang mengembangkan profesi akuntansi yang kita kenal sekarang. Konsep
penyajian hasil dan posisi keuangan yang wajar (pandangan benar dan wajar) juga
berasal dari Inggris.
Regulasi
dan Penegakan Aturan Akuntansi
Dua
sumber utama standar akuntansi keuangan di Inggris adalah hukum perusahaan dan
profesi akuntansi.
Undang-undang
tahun 1981 menetapkan lima prinsip dasar akuntansi :
1. Pendapatan
dan beban harus ditandingkan menurut dasar akrual
2. Pos
aktiva dan kewajiban secara terpisah dalam setiap kategori aktiva, dan
kewajiban dinilai secara terpisah
3. Prinsip
konservatisme
4. Penerapan
kebijakan akuntansi yang konsisten dari tahun ke tahun diwajibkan
5. Prinsip
kelangsungan usaha diterapkan untuk perusahaan yang menggunakan akuntansi
Pelaporan
Keuangan
Pelaporan
keuangan Inggris termasuk yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan
umumnya mencakup :
1. Laporan
Direksi
2. Laporan
Laba dan Rugi dan Neraca
3. Laporan
Arus Kas
4. Laporan
Total Keuntungan dan Kerugian yang diakui
5. Laporan
Kebijakan akuntansi
6. Catatan
atas Referensi dalam Laporan Keuangan
7. Laporan
Auditor
Pengukuran
Akuntansi
Inggris memperbolehkan baik metode akusisi dan merger dalam mencatat akuntansi
untuk Penggabungan usaha. Meskipun demikian, kondisi penggunaan metode merger
begitu ketat sehingga hampir tidak pernah digunakan.
Pada Tahun 2003, Departemen perdagangan dan Perindustrian mengumumkan bahwa
mulai bulan Januari 2005, Seluruh perusahaan Inggris diperbolehkan untuk
menggunakan IFRS, selain GAAP
Persamaan dan Perbedaan Akuntansi di
Negara-negara Maju
Christopher
Nobes dan Robert Parker (1995:11) menjelaskan adanya tujuh faktor yang
menyebabkan perbedaan penting yang berskala internasional dalam perkembangan
sistem dan praktik akuntansi. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Sistem hukum
Peraturan perusahaan, termasuk dalam hal ini adalah sistem dan prosedur
akuntansi, banyak dipengaruhi oleh sistem hukum yang berlaku di suatu negara.
Beberapa negara seperti Perancis, Italia, Jerman, Spanyol, Belanda menganut
Sistem hukum yang digolongkan dalam codified Roman law. Dalam codified law,
aturan-aturan dikaitkan dengan ide dasar moral dan keadilan, yang cenderung
menjadi suatu doktrin. Sementara itu negara-negara seperti Inggris, Amerika Serikat,dan
negara-negara persemakmuran Inggris menganut sistem common law. Dalam common
law, dicoba adanya suatu jawaban untuk kasus-kasus yang spesifik dan tidak
membuat suatu formulasi umum.
2. Pemilik
dana
Berdasarkan
sumber pendanaan, perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua. Kelompok yang
pertama adalah perusahaan yang mendapatkan sebagian besar dananya dari para
pemegang saham di pasar modal (shareholder). Kelompok kedua adalah perusahaan
yang mendapatkan sebagian besar dananya dari bank, negara atau dana keluarga.
Umumnya di negara-negara dengan sebagian besar perusahaan yang dimiliki oleh
shareholders namun para shareholders ini tidak mempunyai akses atas informasi
internal, lebih banyak tuntutan atas adanya pengungkapan (disclosure), pemeriksaan
(audit) dan informasi yang tidak bias (fair information).
3. Pengaruh
sistem perpajakan
Sejauh mana sistem perpajakan dapat mempengaruhi sistem akuntansi adalah dengan
melihat sejauh mana peraturan perpajakan menentukan pengukuran akuntansi
(accounting measurement). Di Jerman, pembukuan menurut pajak harus sama dengan
pembukuan komersial. Sedangkan di banyak negara lain seperti Inggris, Amerika
Serikat dan juga termasuk Indonesia, terdapat aturan – aturan yang berbeda
antara perpajakan dan komersial perusahaan. Contoh yang paling jelas mengenai
hal ini adalah depresiasi.
4. Kemantapan
profesi akuntan
Badan-badan yang dibentuk sebagai wadah profesi ternyata berbeda-beda di setiap
negara, dan hasil yang berupa aturan-aturan atau standar dipengaruhi oleh
bentuk, wewenang dan anggota dari badan-badan tersebut. Di beberapa negara
ditemui adanya pemisahan profesi akuntan, sebagai ahli perpajakan atau hanya
sebagai akuntan perusahaan. Anggota suatu badan yang mengatur standar akuntansi
bisa terdiri hanya dari kalangan akuntan publik atau mengikutsertakan
pihak-pihak dari kalangan dunia usaha, industri, pemerintah dan kalangan
pendidik. Tingkat pendidikan dan pengalaman dalam dunia praktis sebagai syarat
seseorang untuk bisa menjadi anggota badan tersebut juga akan menentukan
kualitas standar dan aturan akuntansi sebagai keluaran yang dihasilkan.
5. Inflasi
Inflasi mengaburkan biaya historis akuntansi melalui penurunan berlebihan
terhadap nilai-nilai aset dan beban-beban terkait, sementara di sisi lain
melakukan peningkatan berlebihan terhadap pendapatan. Negara-negar dengan
inflasi tinggi seringkali menuntut perusahaan-perusahaan melakukan berbagai
perubahan harga ke dalam penghitungan keuangan mereka. Meksiko dan beberapa
negara Amerika Selatan menggunakan akuntansi tingkat umum karena pengalaman
mereke dengan hiperinflasi. Pada akhir tahun 1970-an, sehubungan dengan tingkat
inflasi yangtidak biasanya tinggi, AS dan Inggris melakukan eksperimen dengan
pelaporan pengaruh perubahan harga.
6. Teori
akuntansi
Teori akuntansi sangat mempengaruhi pelaksanaan praktik-praktik akuntansi
seperti halnya yang terjadi di Belanda. Di negara ini para ahli teori akuntansi
mengatakan bahwa pengguna laporan keuangan akan mendapatkan penilaian atas
kinerja yang wajar dari sebuah perusahaan jika akuntan diperbolehkan untuk
menggunakan judgment untuk memilih dan menampilkan angka-angka tertentu. Dalam
hal ini disarankan penggunaan replacement cost information. Salah satu contoh pengaruh
teori akuntansi terhadap praktik akuntansi adalah dengan disusunnya conceptual
framework.
7. Accidents
of history
Sistem dan praktik akuntansi tidak bisa lepas dari kondisi politik dan ekonomi
di negara yang bersangkutan. Kejadian-kejadian tertentu biasanya memberikan
pengaruh yang langsung terasa dalam penerapan metode tertentu. Krisis ekonomi
di Amerika Serikat di akhir tahun 1920-an memunculkan standar akuntansi yang
mengharuskan adanya pengungkapan (disclosure) data keuangan. Untuk Indonesia,
krisis nilai tukar di pertengahan tahun 1997 menyebabkan munculnya pernyataan
atau interpretasi yang berkaitan dengan penggunaan mata uang asing dalam
pelaporan keuangan serta perlakuan atas selisih kurs. Kolonialisasi juga
menyebabkan negara yang diduduki dengan sendirinya mengikuti sistem dan praktik
akuntansi negara yang mendudukinya. Standar akuntansi tidak dapat dilepaskan
dari pengaruh lingkungan dan kondisi hukum, sosial dan ekonomi suatu negara
tertentu. Hal-hal tersebut menyebabkan suatu standar akuntansi di suatu negara
berbeda dengan di Negara lain. Globalisasi yang tampak antara lain dari
kegiatan perdagangan antar Negara serta munculnya perusahaan multinasional
mengakibatkan timbulnya kebutuhan akan suatu standar akuntansi yang berlaku
secara luas di seluruh dunia.
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar